Jadi sistem common rail dapat diterjemahkan sebagai sistem bahan bakar. pada mesin diesel, yang mana proses sirkulasi, pengaturan tekanan bahan bakar, control volume dan timing injeksi diatur secara optimal oleh engine ECU (elec-. tronic control unit) , untuk menghasilkan tekanan pembakaran yang maksimal.
Common Rail Adalah – Mesin diesel kekinian memakai common rail. Common rail ini adalah versi canggih teknologi pada mesin diesel. Lalu yang dimaksud common rail adalah? Istilah dari common rail berasal dari proses pendistribusian bahan bakar ke injektor memakai rail lajur yang digunakan bersama. Bahan bakar disalurkan lewat fuel rail dan terbagi ke setiap injektor yang tersambung dengan ruangan bakar di dalam silinder. Dengan kata lain pengontrolan sudah dilakukan menggunakan EDC. Untuk lebih jelasnya terkait common rail adalah baik fungsi, komponen, dan cara kerja akan diulas pada artikel berikut ini. Common rail adalah satu proses injeksi atau mekanisme bahan bakar yang dipakai pada mobil diesel. Konsep kerjanya serupa dengan elektronik fuel injection atau EFI pada mobil bensin. Mekanisme common rail terdiri dari beberapa komponen seperti fuel tank untuk simpan bahan bakar, filter bahan bakar fuel filter, suplai pump, high pressure pump, high pressure akimulator, injektor, katup pengontrol penekanan, sensor-sensor, dan elektronik driver kontrol EDC. Semua komponen itu bekerja dengan kolaborasi supaya common rail bisa penuhi keperluan bahan bakar dan proses kerja mesin diesel. Dengan demikian, pembakaran bahan bakar dapat terus terjadi dan mobil juga dapat berjalan mulus. Fungsi Common Rail Fungsi khusus mekanisme cara kerja common rail pada mobil diesel adalah untuk pastikan supaya injeksi bahan bakar dapat terus jalan. Selain itu, ada pula beberapa fungsi lain common rail adalah 1. Memasok Bahan Bakar Mesin mobil membutuhkan bahan bakar supaya bisa dioperasionalkan. Common rail berikut yang bekerja untuk memasok bahan bakar untuk mesin. Saat Anda isi bahan bakar, common rail akan menyimpan dalam fuel tank. Saat diperlukan, common rail akan ambil bahan bakar yang disimpan dan memprosesnya lewat proses pembakaran bahan bakar. 2. Memberi Penekanan pada Bahan Bakar Bahan bakar yang ada dalam fuel tank tidak dapat diinjeksikan demikian saja. Supaya bisa dipakai, bahan bakar membutuhkan penekanan dengan jumlah tertentu. Common rail lewat high pressure pump memberi penekanan pada bahan bakar agar capai high pressure akimulator. Dengan penekanan dari common rail, bahan bakar juga dapat dipakai di ruangan bakar. 3. Membagikan Bahan Bakar Tidak hanya fungsi diatas melainkan cara kerja common rail meliputi distribusi bahan bakar. Bahan bakar yang sudah dikasih penekanan harus diteruskan pada silinder-silinder mesin supaya mobil dapat terus jalan. Common rail membagikan bahan bakar bertekanan ini lewat pipa rail. 4. Atur Timing Injeksi Bahan Bakar Injeksi bahan bakar tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan, harus dengan timing dan durasi waktu yang akurat. Supaya hal itu bisa terjadi, karena itu common rail diperlengkapi dengan EDC. Karena EDC, common rail dapat atur timing injeksi bahan bakar supaya sesuai cara kerja masing-masing silinder mesin mobil. Cara kerja common rail pada mobil diesel adalah dengan melakukan proses penekanan pada bahan bakar untuk selanjutnya diteruskan ke ruangan bakar. Semua prosesnya ditata oleh EDC supaya sesuai cara kerja silinder mesin. Cara Kerja Common Rail Saat ini masuk pada ulasan khusus berkenaan cara kerja common rail. Bila dibanding, sebetulnya cara kerja common rail dengan EFI pada mobil bensin cukup serupa. Ke-2 nya berperan untuk menginjeksikan bahan bakar diesel secara automatis pada mesin. Sebelumnya, bahan bakar yang diletakkan dalam fuel tank disedot oleh high pressure pump. Penekanan bahan bakar naik sampai capai high pressure akimulator atau pipa rail saat melewati high pressure pump. EDC selanjutnya atur supaya timing dan durasi waktu injeksi bahan bakar masih tetap sesuai keperluan mesin, kurang dan tidak kurang Baru kemudian bahan bakar dibakar di di dalam ruangan bakar. Dengan pembakaran ini, mesin mobil diesel dapat terus meluncur. Kebalikannya, bila mekanisme injeksi bahan bakar alami masalah, pembakaran juga tidak jalan normal. Mengakibatkan, mobil akan jalan tersendat-sendat atau bahkan juga berhenti. Diatas terkait ulasan mengenai common rail adalah baik fungsi, komponen, dan cara kerja. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan. Meskipundiklaim memiliki teknologi canggih, seperti turbo variabel, common-rail, dan intercooler yang membuatnya berlimpah torsi, dan ramah lingkungan. Namun, pemilik mobil tetap harus melakukan perawatan. Sensor Sensor Pada Mesin Mobil EFI dan Fungsinya. Ganti oli mesin diesel setiap 6 bulan, sehingga kondisi oli selalu terjaga. Sensor Sensor Pada Mesin Diesel Common Rail. Sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik untuk menentukan berapa banyak jumlah solar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Cara kerja commn rail hampir sama dengan EFI Electronic Fuel Injection yang fungsi utamanya untuk menyuplai bahan bakar. Berikut ini, ada berbagai komponen sistem common rail dan fungsinya yang akan dijelaskan mulai dari awal solar masuk hingga diinjeksikan ke dalam mesin. Di dalamnya terdapat saringan kasar untuk menyaring kotoran dan fuel level gauge yang berguna sebagai pendeteksi volume solar ke dalam tangki. Komponen ini berfungsi untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa dari aliran solar kemudian mengendapkan air di sana. Tugasnya memang hanya membangkitkan tekanan saja karena untuk urusan timing telah diatur oleh solenoid yang ada di injector. Injector dalam sistem common rail sudah didesain secara khusus hingga terdapat solenoid yang bekerja dengan daya listrik. Dengan sistem kerja magnet yang ada di dalamnya, maka nozzle bisa terbuka hingga memiliki celah untuk tempat keluarnya solar. Mengenal Common Rail System Mesin Diesel Common Rail System menawarkan peningkatan atomisasi injeksi bahan bakar yang lebih baik lagi dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan Common Rail System pada mesin diesel ini adalah tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan Ini berarti Common Rail System bisa menekan polusi udara agar selalu rendah. Teknologi yang digunakan pada Common Rail System tergolong canggih sehingga harga komponen untuk penggantian dan perbaikannya pun terbilang cukup mahal. Penggunaan bahan bakar solar yang buruk dapat mempercepat kerusakan pada mesin berikut Common Rail nya. Common Rail System adalah sebuah sistem injeksi bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel saat ini. Prinsip kerja nya pun juga sama yaitu melakukan injeksi bahan bakar kedalam mesin dengan kontrol secara artinya, mesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail System juga sudah memakai Engine Control Unit ECU yang tak lain adalah komputer mesin guna mengatur sistem bahan garis besar, ada 5 komponen utama pada Common Rail System yaitu ECU, Sensor, High pressure supply pump, Fuel rail, dan injektor. Berikut penjelasan masing-masing komponen pada Common Rail Control Unit pada Common Rail System berfungsi untuk membaca data dari sensor kemudian menganalisanya, lalu memerintahkan aktuator mis injektor, Suction Control Valve,EGR,dll untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin agar output yang dihasilkan selalu optimal dan yang ada pada Common Rail System ini juga banyak jumlahnya, mirip dengan EFI system. Sensor berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di mesin untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh ECU sebagai data masukan input tentang kondisi terkini yang ada di Pressure Supply Pump pada Common Rail System berfungsi untuk menaikkan atau menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi tersebut ke mesin melalui Fuel Rail dan Pressure Supply Pump dalam proses kerjanya menggunakan putaran mesin untuk menghasilkan tekanan bahan bakar. Pada High Pressure Supply Pump dipasang suction control valve SCV dan fuel temperature sensor FT sensor.Fuel Rail pada Common Rail System merupakan sebuah tempat berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung bahan bakar bertekanan tinggi yang sudah dihasilkan oleh Supply Pump sebelum bahan bakar dialirkan ke injektor untuk kemudian di injeksikan kedalam menampung bahan bakar, Fuel Rail ini juga berfungsi untuk menjaga tekanan bahan bakar agar selalu tinggi dan tetap konstant sesuai dengan kebutuhan mesin. Ini 9 Sensor Penting Di Sistem Bahan Bakar Injeksi Di Mesin Mobil pasokan bahan bakar elektronik alias electronic fuel injection EFI didukung beberapa sensor. Sensor-sensor ini bertugas memberi data kepada ECU Electronic Control Unit untuk diolah sebelum menentukan debit bahan bakar yang harus disemprotkan ke ruang bakar via injektor. Semakin banyak sensor, semakin baik efsiensi mesin yang dihasilkan. Berikut sebagian sensor-sensor yang terdapat di dalam sistem injeksi mesin mobil. BACA JUGA Kampas Rem Lepas Karena Rem Parkir Aktif Terlalu Lama, Ini Solusinya. Throttle Position Sensor TPS. Sensor ini berfungsi untuk memberikan data mengenai sudut bukaan throttle. Semakin besar bukaan, semakin banyak pula udara yang masuk, sehingga debit bahan bakar pun perlu disesuaikan. Air Flow Meter AFM/Manifold Air Pressure MAP. Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Diesel Common Rail Suara mesin lebih halus karena penentuan timing injeksi juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi. Nah, pada mesin diesel common rail, pompa bahan bakar akan menekan bahan bakar secara terus menerus selama mesin hidup, Injector / nozzle akan membuka ketika injector mendapat sinyal berupa arus listrik dari ECU / Otak dari sistim common rail. Fuel filter berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang akan dialirkan ke high pressure pump. Injector akan bekerja membuka saat mendapatkan perintah dari ECU Engine Control Unit. Perintah tersebut berupa sinyal listrik ON/OFF Fuel Pressure Limiter valve katup pembatas tekanan bahan bakar. Saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggI Putaran mesin tinggi, kemudian pedal gas dilepas secara tiba – tiba deselerasi maka pompa bahan bakar akan terus memompa bahan bakar padahal pada saat deselerasi injector tidak membuka. ECU berfungsi sebagai otak yang memproses seberapa banyak bahan bakar di injeksikan dan kapan bahan bakar di injeksikan berdasarkan beberapa informasi dari berbagai sensor CKP Crankshaft Position Sensor. Berfungsi untuk mengetahui posisi poros engkol, dari data posisi poros engkol ini nantinya dapat diketahui posisi piston sedang berada di Titik Mati atas / Titik Mati bawah, dari sensor ini juga dapat diketahui berapa RPM / Putarabn mesin tiap menitnya, semakin tinggi putaran mesin maka jumlah bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin banyak CMP Camshaft Position Sensor. Berfungsi untuk mengetahui seberapa dalam pengemudi menginjak pedal gas WTS / Water coolant temperature sensor. Sekian dulu postingan kali ini, doakan dapat menyempurnakannya di lain waktu, semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum. Sistemcommon rail menggunakan ECU (electronic control unit) untuk mengkalkulasi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan berdasarkan berbagai macam sensor pada mesin tersebut. ECU mengkalkulasi jumlah bahan bakar dengan membandingkan data volume injeksi dasar dan volume injeksi maksimal, lalu diambil nilai yang lebih kecil. Common Rail System adalah sebuah sistem injeksi bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel saat ini. Meskipun teknologi Common Rail System ini sudah lama, namun karena kebutuhan akan tenaga mesin yang lebih besar dengan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan, maka Common Rail mengalami perkembangan yang cukup signifikan hingga menjadi tren teknologi mobil dengan mesin diesel saat ini. Common Rail System pada mesin diesel bisa dikatakan serupa dengan Electronic Fuel injection System pada mesin bensin. Prinsip kerja nya pun juga sama yaitu melakukan injeksi bahan bakar kedalam mesin dengan kontrol secara elektronik. Ini artinya, mesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail System juga sudah memakai Engine Control Unit ECU yang tak lain adalah komputer mesin guna mengatur sistem bahan bakarnya. Komponen Common Rail System Secara garis besar, ada 5 komponen utama pada Common Rail System yaitu ECU, Sensor, High pressure supply pump, Fuel rail, dan injektor. Berikut penjelasan masing-masing komponen pada Common Rail System. 1. Engine Control Unit ECU Engine Control Unit pada Common Rail System berfungsi untuk membaca data dari sensor kemudian menganalisanya, lalu memerintahkan aktuator mis injektor, Suction Control Valve,EGR,dll untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin agar output yang dihasilkan selalu optimal dan efisien. 2. Sensor Sensor yang ada pada Common Rail System ini juga banyak jumlahnya, mirip dengan EFI system. Sensor berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di mesin untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh ECU sebagai data masukan input tentang kondisi terkini yang ada di mesin. Berikut adalah sensor-sensor yang umum ada di Common Rail System Camshaft Position Sensor Crank Angle Position Sensor Engine Coolant Temperatur Sensor Accelerator Pedal Sensor Manifold Absolute Pressure Sensor Barometric Pressure Sensor Air Temperatur Sensor Oxygen Sensor Fuel Temperature Sensor Rail Pressure Sensor Knock Sensor 3. High Pressure Supply Pump High Pressure Supply Pump pada Common Rail System berfungsi untuk menaikkan atau menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi tersebut ke mesin melalui Fuel Rail dan Injektor. High Pressure Supply Pump dalam proses kerjanya menggunakan putaran mesin untuk menghasilkan tekanan bahan bakar. Bahan bakar bertekanan yang dihasilkan tersebut, kemudian dikirim menuju ke Fuel rail. Pada High Pressure Supply Pump dipasang suction control valve SCV dan fuel temperature sensor FT sensor. 4. Fuel Rail Common Rail Fuel Rail pada Common Rail System merupakan sebuah tempat berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung bahan bakar bertekanan tinggi yang sudah dihasilkan oleh Supply Pump sebelum bahan bakar dialirkan ke injektor untuk kemudian di injeksikan kedalam mesin. Selain menampung bahan bakar, Fuel Rail ini juga berfungsi untuk menjaga tekanan bahan bakar agar selalu tinggi dan tetap konstant sesuai dengan kebutuhan mesin. Oleh karena itu, pada Fuel Rail ini biasanya terdapat Fuel Pressure Limiter yang bertugas untuk mempertahankan tekanan tersebut. Nilai tekanan minimal yang dapat membuka katup pada pressure limiter ini berkisar diatas 220 MPa 32,000 psi, sedangkan jika kurang dari 50 MPa 7,250 psi maka katup akan menutup dengan sendirinya. Untuk membaca tekanan bahan bakar yang ada di dalam Fuel Rail ini, maka pada Fuel Rail juga dipasangkan sebuah sensor yang bernama Fuel Pressure Sensor. Dengan Begitu, maka ECU dapat dengan mudah membaca tekana yang terjadi didlam Fuel Rail. 5. Injector Injector pada Common Rail System memiliki rangkaian solenoid yang di desain khusus agar injector dapat bekerja mengalirkan bahan bakar ke dalam mesin sesuai dengan perintah dari ECU. Artinya, ketika ECU memberikan arus listrik ke injector, maka katup didalam injector akan terbuka dan bahan bakar bertekanan bisa di injeksikan secara langsng kedalam mesin. Dengan begitu, maka Injector pada Common Rail System ini berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam ruang bakar mesin dalam bentuk kabut. Injector dihubungkan secara langsung dengan Fuel Rail melalui sebuah pipa. Cara Kerja Common Rail System Perhatikan pada gambar rangkaian Common Rail System dibawah berikut Berikut adalah proses dan cara kerja pada common rail system Bahan bakar solar dari dalam tangki akan dialirkan menuju Fuel Filter untuk disaring Setelah disaring, kemudian solar mengalir masuk kedalam High Pressure Supply Pump Didalam High Pressure Supply Pump, solar dipompa dan ditekan masuk kedalam Fuel Rail secara terus menerus hingga menghasilkan tekanan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan mesin Solar bertekanan tinggi juga akan masuk kedalam injector dan sudah dalam posisi standby siap di injeksikan. ECU mesin menerima data-data dari sensor kemudian menganalisa dan memutuskan injector untuk terbuka dengan mengalirkan listrik menuju ke solenoid didalam injector tersebut Ketika Injector terbuka, maka solar bertekanan tinggi akan ter injeksikan kedalam ruang bakar mesin dalam bentuk kabut, untuk kemudian dibakar oleh mesin sehingga mesin dapat bekerja. Baca Juga Perbandingan mesin bensin vs mesin diesel Apa itu turbo, fungsi dan manfaatnya bagi mesin Kelebihan dari Common Rail System Common Rail System menawarkan peningkatan atomisasi injeksi bahan bakar yang lebih baik lagi dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal ini akan berimbas pada peningkatan dan penyempurnaan proses pembakaran di dalam mesin, efeknya tenaga mesin akan meningkat. Selain peningkatan tenaga mesin, Common Rail System juga memberikan kerja mesin yang lebih akurat sehingga mampu menurunkan konsumsi bahan bakar dan membuat getaran mesin lebih halus. Hal berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan Common Rail System pada mesin diesel ini adalah tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan Ini berarti Common Rail System bisa menekan polusi udara agar selalu rendah. Kekurangan dari Common Rail System Teknologi yang digunakan pada Common Rail System tergolong canggih sehingga harga komponen untuk penggantian dan perbaikannya pun terbilang cukup mahal. Common Rail System membutuhkan bahan bakar solar yang benar-benar bersih dan berkualitas. Penggunaan bahan bakar solar yang buruk dapat mempercepat kerusakan pada mesin berikut Common Rail nya. Dalam perawatannya, mesin dengan Common Rail System tergolong sulit untuk diperbaiki dan dilakukan di bengkel-bengkel umum, terlebih jika perbaikannya sudah merambat masuk pada ECU dan sistem kontrol elektrisnya. Playthis game to review undefined. 1. Perbedaan sistem bahan bakar pada mesin diesel konvensional dan commonrail adalah Advertisement Mesin diesel common rail adalah inovasi baru pada mesin berbahan bakar solar. Layaknya EFI pada mesin bensin, sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik dalam menentukan jumlah solar yang dinjeksikan kedalam ruang bakar. Hasilnya, pembakaran berlansung lebih efisien, hemat BBM dan lebih ramah lingkungan. Pada artikel sebelumnya sudah kita ulas secara detail bagaimana sistem common rail ini bekerja. Diartikel ini, kita akan membahas secara rinci semua komponen yang berinteraksi pada mesin diesel common rail. Apa saja ? simak selengkapnya dibawah. Nama Komponen Sistem Common rail beserta Fungsinya Beberapa komponen pada sistem common rail merupakan komponen sistem bahan bakar diesel. Namun pada sistem ini, terdapat penambahan komponen elektrikal yang akan menopang cara kerja common rail ini. Nama komponen common rail meliputi ; A. Komponen Bahan bakar Komponen ini terletak membentang dari awal solar dimasukan hingga solar disuplai ke dalam mesin. Komponen ini meliputi 1. Tangki bahan bakar. Baik sistem bahan bakar konvensional maupun elektronik, komponen bahan bakar berupa tanki wajib hadir. Hal ini dikarenakan fungsi dari komponen ini adalah sebagai penyimpan cadangan solar yang akan di masukan ke dalam mesin saat proses pembakaran. 2. Electric fuel pumpPompa bahan bakar elektrik adalah sebuah komponen yang berfungsi memompa atau menyuplai solar dari tanki ke pompa tekanan tinggi pada mesin. Baik diesel konvensional atau common rail sama-sama memiliki komponen ini, tapi pada tipe modern fuel pump sudah bersifat elektrik dan posisinya ditenggelamkan kedalam tanki. Dengan kata lain, pompa bekerja menggunakan motor listrik dimana seluruh fuel pump akan tenggelam oleh solar didalam tanki. Sehingga kalau anda mencari dimana letak pompanya, anda harus membuka bagian tanki. Didalam satu set electric fuel pump ini, juga terdapat saringan kasar dan fuel lever gauge. saringan kasar berfungsi untuk menyaring kotoran berukuran besar dari solar. fuel lever gauge berfungsi untuk mendeteksi volume solar didalam tanki 3. Filter Solar Filter solar ini terletak pada fuel line setelah keluar dari fuel pump sebelum masuk ke dalam pompa tekanan tinggi. Fungsinya untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa oleh aliran solar dan mengendapkan air yang terbawa pada aliran solar. Fuel filter pada mesin diesel common rail bersifat lebih halus, karena sistem ini lebih sensitif terhadap kotoran yang terbawa pada aliran solar. Kotoran ini berpotensi menggagalkan proses pembakaran karena merusak injector. 4. Pompa tekanan tinggi Supply pump akan bertugas untuk membangkitkan tekanan bahan bakar solar dari tanki hingga sekitar 160 MPa. Pompa ini bekerja secara mekanis mirip seperti sistem bahan bakar konvensional. Namun pompa ini memiliki konstruksi lebih simple. Umumnya pompa ini terletak pada kepala silinder mesin dan terhubung dengan camshaft sebagai penggerak pompa. Pompa ini juga tidak mempedulikan timing seperti pada diesel konvensional, karena pompa ini hanyalah membangkitkan tekanan bahan bakar. Untuk masalah timing, diatur oleh solenoid pada injector. 5. Fuel rail Fuel rail terletak setelah pompa tekanan tinggi. Fungsi fuel rail adalah untuk mempertahankan bahan bakar dalam tekanan tinggi setelah dibangkitkan oleh pompa tekanan tinggi. 6. Injector Injector adalah komponen utama sistem bahan bakar diesel yang fungsinya untuk mengeluarkan solar dari sistem bahan bakar ke dalam mesin dalam bentuk kabutan. Pada sistem common rail, injector sudah di desain khusus hingga memiliki rangkaian solenoid yang akan bekerja saat ada arus listrik yang mengalirinya. Saat solenoid bekerja, maka noozle akan terbuka sehingga bahan bakar bertekanan dari fuel rail akan keluar dalam bentuk kabutan. B. Komponen kontrol Bagian kedua dari rangkaian komponen sistem common rail adalah dari sisi kontrol elektrikal. Beberapa komponen yang termasuk dalam rangkaian sistem electric control adalah ; 1. Sensor Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi mendeteksi suatu kondisi pada mesin atau obyek lainya sebagai acuan untuk menghitung nilai aktuator. Mudahnya, sensor pada mesin diesel common rail berfungsi mendeteksi beberapa kondisi untuk menentukan timing dan volume solar yang akan di injeksikan. Sensor yang termasuk pada sistem common rail antara lain ; MAF & IAT. Sensor ini terletak pada area filter udara. Fungsinya untuk mendeteksi suhu dan massa udara intake. MAP Sensor. Berfungsi untuk mendeteksi kevakuman pada intake manifold. CKP & CMP Sensor. Sensor ini akan mendeteksi kecepatan mesin untuk menentukan timing dan RPM mesin. Knock Sensor. Berfungsi untuk mendeteksi engine knocking pada mesin. Fuel rail pressure sensor. Sensor ini terletak di ujung fuel rail. Fungsinya untuk mendeteksi tekanan fuel rail. ECT Sensor. Sensor yang berfungsi mendeteksi suhu mesin melalui air pendingin. App Sensor. Sensor yang terletak pada pedal gas untuk mendeteksi berapa dalam pedal gas diinjak oleh pengguna. 2. ECM ECM adalah kependekan dari Engine Control module. Beberapa menyebutnya ECU Electronic Control Unit. Fungsinya sebagai processor utama pada mesin untuk melakukan berbagai perhitungan khususnya menghitung jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin sesuai data sensor yang masuk. 3. Solenoid actuator Soleniod aktuator adalah perangkat yang berfungsi untuk menggerakan noozle didalam injektor. Bentuk dari solunoid ini berupa coil yang memiliki kemagnetan saat dialiri arus listrik. Kemagnetan tersebut dimanfaatkan untuk membuka noozle sehingga terbentuk celah pada ujung injektor sebagai tempat keluarnya solar. Jadi, solenoid ini terletak didalam injektor yang dikendalikan oleh ECM. Itulah beberapa nama komponen common rail dan fungsinya. Semoga jelas dan bermanfaat. Facebook Twitter Whatsapp

Berdasarkan spesifikasinya, mesin diesel common rail membutuhkan solar dengan kualitas baik, yang memiliki sulfur rendah dan angka Cetane Number tinggi. Namun, ada beberapa kendala bagi pengguna mobil bermesin diesel common rail ini, selain harga solar non-subsidi dianggap terlalu mahal, terkadang ketersediaan pun kadang sulit ditemui di daerah

Diesel commonrail susah hidup - Saat mesin diesel dihidupkan, biasanya hanya perlu dihidupkan sekali, dan membutuhkan lebih dari 30 menit untuk pemanasan mesin. Pada saat yang sama, jika mesin diesel perlu diselesaikan 3 hingga 5 kali sebelum dihidupkan, masalah dapat terjadi. Perlu diketahui bahwa mesin diesel termasuk beberapa mobil yang seringkali sulit dihidupkan karena memiliki efisiensi termal yang lebih tinggi daripada mesin yang menggunakan bahan bakar pasaran mesin diesel memiliki dua jenis, yakni Diesel Konvensional di mana memakai sistem bahan bakar konvensional, seperti bus dan truk Diesel Commonrail yang menerapkan teknologi electric injection, sehingga membuat ketersediaan bahan bakar mudah dikontrolBerikut ini merupakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan mesin diesel commonrail susah hidup dan cara mengatasinya 1. Filter Bahan BakarFilter bahan bakar digunakan untuk menyaring kotoran dalam sistem suplai bahan bakar diesel. Dengan begitu, solar yang masuk ke ruang bakar menjadi lebih bersih. Jika terlalu banyak kotoran yang terkumpul, akan menyebebakan masalah penyumbatan suplai bahan bakar. Gejala pertama yang menjadi tanda apabila bermasalah dengan filter bahan bakar adalah dengan memeriksa indikator check engine atau water separator menyala atau tidak. Kemudian, suplai bahan bakar injektor harus terpengaruh karena belum mencapai jumlah yang semestinya. Akhirnya, mesin itu menjadi sulit Bahan Bakar yang Tidak SesuaiSebagai bahan bakar utama kendaraan diesel, ketika pemiliknya mengisi solar yang bermasalah, solar terkadang membuat kendaraan sulit dihidupkan. Masalah solar antara lain oplosan jenis lain yang terlalu kotor dan bercampur air, serta jenis oplosan lain yang bercampur dengan cairan lain. Oleh karena itu harus selalu memastikan bahwa solar yang digunakan adalah produk yang berkualitas jika tidak ingin menyebabkan mesin diesel mati secara tiba-tiba. Umumnya jenis yang dgunakan pada diesel commonrail adalah minimal dexlite produk dari Pipa Bahan Bakar BermasalahPipa atau selang bahan bakar memang menjadi bagian yang penting, karena disinilah bahan bakar solar mengalir ke injektor bahan bakar. Jika bocor, robek atau lepas, dapat dipastikan bahwa bahan bakar tidak dapat mencapai injektor. Risikonya adalah mesin diesel sulit dinyalakan. Selain itu, solar akan disebarkan ke bagian lain dari mesin. Padahal, itu memiliki risiko bahaya yang lebih besar. Bila selang atau pipa bermasalah sebaiknya ganti dengan yang Priming Pump RusakPriming pump terkadang masih digunakan di beberapa mesin diesel commonrail. Fungsinya untuk membantu pompa suplai memompa solar dari tangki bahan bakar. Ketika priming pump rusak, solar tidak dapat diserap dengan baik. Inilah salah satu alasan mengapa mesin sulit dihidupkan karena solar tidak dapat mengalir ke injektor. Untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara selalu merawat priming pump secara Masalah Supply PumpPada bagian priming pump telah disebutkan adanya rakitan supply pump pada mesin diesel common rail. Fungsi utamanya adalah untuk memompa bahan bakar solar ke dalam fuel rail bertekanan tinggi agar bahan bakar dapat diinjeksikan ke dalam injektor. Namun, beberapa masalah dapat terjadi pada supply pump, misalnya SCV Suction Control Valve merupakan bagian dari supply pump. Jika SCV rusak, bocor, atau tersumbat dapat mungkin menyulitkan menghidupkan mesin. Supply pump bahan bakar yang baru dipasang harus diinisialisasi ke ECU. Jika tidak diinisialisasi, indikator cek mesin mobil pasti akan menyala. Akibatnya mesin sulit Fuel Rail BermasalahFuel rail bakar atau sering disebut juga common rail memiliki dua komponen utama yaitu fuel rail pressure limiter dan fuel rail pressure sensor. Jika kedua komponen ini rusak atau bermasalah, pembacaan ECU dari tekanan bahan bakar di fuel rail tidak akurat. Dengan memeriksa apakah indikator check engine menyala akan mendapat peringatan dini. Lalu, mesin juga sulit distarter apabila Masalah InjektorInjektor fungsinya untuk mengubah solar bertekanan menjadi kabut bahan bakar, agar mesin bisa bekerja normal. Namun bila ada masalah dengan injektor, mesin pasti sulit dihidupkan. Mesin diesel commonrail sering mengalami masalah dengan injektor, misalnya injektor mampet, injektor tidak terdaftar di ECU karena sudah diganti dengan baru, dan injektor belum learning karena sudah diganti baru dipasang. Learning adalah proses memperkenalkan ECU ke dalam kondisi komponen Sensor Commonrail RusakMesin diesel common rail memiliki sensor yang bisa dijadikan acuan saat mengoperasikan fuel injector dan berbagai aktuator lainnya. Tentunya ini juga terkait dengan sistem common rail. Beberapa sensor tersebut adalah sensor CKP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur sudut putaran crankshaft, sensor CMP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur sudut putaran camshaft, dan sensor MAP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur tekanan di intake manifold. Jika salah satu sensor yang disebutkan di atas mengalami kerusakan maka akan berdampak negatif pada sulitnya menghidupkan ECU BermasalahECU adalah kontrol dari seluruh sistem commonrail. Berfungsi untuk membaca, memproses, dan menentukan komponen mana yang bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin. Kerusakan ECU dapat menyebabkan mobil tidak dapt menyala. Masalah karena Vehicle Identification Number VIN sudah diganti, maka belum terdaftar di ECU, bisa juga bisa karena mengganti ECU yang modelnya tidak sesuai dengan jenis Kurangnya Perawatan Berkala Masalah penting yang harus dihindari adalah lupa perawatan secara rutin. Untuk mendapatkan performa terbaik harus merawat mesin kendaraan diesel commonrail secara rutinDiatas merupakan cara perawatan dan perbaikan pada commonrail apabila mengalami susah hidup. Semoga dapat bermanfaat dalam melakukan perawatan diesel khususnya commonrail. Perbedaan utama comon rail dengan type diesel yang lama, adalah sistem sistem common rail ini digabungkan dengan sistem injeksinya yang dikontrol secara elektronik, sedangkan type diesel yang lama injektor membuka karena tekanan bahan bakar, tetapi pada common rail yang membuka injektor adalah arus dari ECU. kuantitas bahan bakar dan putaran mesin di atur secara terpisah oleh control modul
Mesin diesel sekarang ini dalam pengembanganya sudah menggunakan diesel common rail yang sudah melalui berbagai penyempurnaan dibandingkan dengan mesin deisel konvensional dimana lebih modern dibanding konvensional serta yang terbaru tekanan mencapai 180 MPa/ 1800 Bar sehingga menghasilkan mesin yang halus,lebih bertenaga bersih dan ekonomis pada pemakaian bahan bakarnya.
987q.
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/328
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/91
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/135
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/29
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/288
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/133
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/63
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/247
  • 9f3ghoh44g.pages.dev/276
  • sensor sensor pada mesin diesel common rail